Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling  berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan merupakan  terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna.  Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata  guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer  (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan).
Prayitno  dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses  pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang  atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar  orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan  mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan  dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sementara,  Winkel (2005:27) mendefenisikan bimbingan: (1) suatu usaha untuk  melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang  dirinya sendiri, (2) suatu cara untuk memberikan bantuan kepada  individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif  segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya, (3)  sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan  pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang  realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri  dalam lingkungan dimana mereka hidup, (4) suatu proses pemberian  bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri  sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan  lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan  konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.
I. Djumhur dan Moh.  Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses  pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu  dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk  dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima  dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self  direction) dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization)  sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri  dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam  Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah  dikemukakan bahwa “;;Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada  peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan  merencanakan masa depan”;;.
Berdasarkan pengertian di atas dapat  dipahami bahwa bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan  yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang  individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman  tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan  menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan  berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sedangkan konseling menurut  Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang  dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut  konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut  klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.  Sejalan dengan itu, Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling sebagai  serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu  konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil  tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Berdasarkan  pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah  usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien  dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau  masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh  konseli/klien.
Pustaka
I. Djumhar dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance & Counseling). Bandung : CV Ilmu.
Shertzer, B. & Stone, S.C. 1976. Fundamental of Gudance. Boston : HMC
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke dua.
Winkel, W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakart a: Gramedia
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/14/tujuan-bimbingan-dan-konseling/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar